Beberapa Adegan TV Yang Acapkali Bikin Terpingkal-Pingkal
Tag
Poemania
✪
No comment yet
Sepasang mata, dua pasang, bahkan tiga pasang bersirobok pada sebuah kotak kaca warna-warni. Kusebut itu TV. Aku acuh.
Seorang tokoh melemparkan dialog pada lawan mainnya; senyum, melotot, mencibir, seringnya hinaan, lebih sering lagi cacian. Kusebut itu dialog kaki-lima. Obral rating semata. Aku tergelak.
Seorang anak dibuang ibunya demi harta warisan. Anak kembali, dibuang lagi, kembali, dibuang lagi, kembali, dibuang lagi. Kusebut itu konflik ingusan. Rating menanjak. Aku terkikik.
Sebuah layar kaca menampilkan adegan tangis dan ratap doa si pemeran utama. Pengambilan gambar ala hiperbola. Kusebut itu ketoprak atau ludruk. Karena alih-alih sendu, aku malah terbahak-bahak.
Tapi ada adegan yang paling lucu. Saat seorang berpeci menyampaikan pidato tahunan di sebuah istana. Ada yang menyebutnya KEPALA NEGARA. Aku lalu terpingkal-pingkal. Bilakah benar di KEPALAnya ada sedikit memikirkan tentang NEGARA?
Aku sudah gila.
Zoel Ardi
Posting Komentar
Terimakasih atas kunjungannya =D